Pages

Jumat, 16 April 2010

“ Memory Hati Yang Luka “

Jeng…
Sengaja kau ciptakan rindu
Agar aku selalu mengenangmu
Kau yang pernah singgah dihatiku
Pernah mencintaiku, bahkan harapku
Pernah singgah didadamu
Jeng… Kau yang pernah memberikan harapan
Untukku…
Tapi kau yang juga yang memporakporandakan
Kau hancurkan semua impian yang semula indah
Jeng… Semakin aku mengenangmu
Semakin luka itu perih menyayat kalbu
Semula langkahku terasa pincang
Tanpa dirimu disisiku
Mengapa kebahagiaan yang kau berikan hanya sesaat
Kemudian kau taburkan duri
Yang membuat luka itu semakin perih
Jeng… Kepercayaan dan kesetiaan
Telah kau lumat-lumat
Dan dengan mudahnya Kau meminta maaf
Untuk kembali padaku
Jeng… Kau tahu .. ?
Mencintai tidak sekedar memiliki
Tapi perlu kepercayaan dan pengertian yang dalam
Bagaimana aku dapat mencintai dan menerimamu lagi
Kalau kepeercayaanku padamu
Sudah tak ada
Jeng… Kita harus mampu mengelupas masalalu
Masa kini, tak ada batas yang kentara
Benang itu terlalu tipis untuk kita pintal
Tapi kita tak perlu segulung benang
Untuk membentangkan angan kita
Cukup selembar hati kita
Untuk menulis perjalanan waktu
Jeng… maafkan aku…

Srategi Sukses Ala Sun Tzu

Ada topik menarik yang dibawakan oleh Mr. Yang Kwang (guru Motivator saya di Tiongkok), dia berbicara dan bercerita tentang strategi-strategi Sun Tzu yang begitu tersohor dan sangat luar biasa, menurut cerita Buku The Art of War, karangan Sun Tzu itu sudah
ditranslate ke hampir seluruh bahasa di dunia, wow luar biasa, namun kali ini Mr. Yang Kwang membawakan Strategi Perang Sun Tzu
untuk meraih sukses.
Sun Tzu adalah seorang pengarang buku, yang diakui kemampuan
kepemimpinannya oleh Raja Wu, Sun Tzu juga seorang penasehat, konsultan bagi berbagai pimpinan militer serta Kaisar.
Menurut Sun Tzu, kiat praktis untuk meraih sukses adalah :
1. Kenali Kekuatan dan Kelemahan pribadi Anda
Menurut Sun Tzu, tidak ada yang bisa memberitahukan kepada diri kita, siapa Anda sesungguhnya, kecuali diri kita sendiri, mereka hanya bisa
membantu mencari tahu siapa Anda, selebihnya yang memberitahukan kepada diri kita, adalah diri kita sendiri.
Kita harus tau apa kekuatan/kelebihan dan kekurangan/kelemahan
, kekuatan itu harus dipertahankan dan kekurangan itu harus dikurangkan kalau bisa kekurangan itu malah memacu diri kita untuk menjadi lebih baik.
Misalnya kalau kita tau kelemahan kita di bidang komunikasi, coba
sering-seringlah untuk belajar mengenai ilmu komunikasi
Cara yang paling mudah adalah :
- Buatlah SWOT analysis untuk diri kita sendiri, apa kekuatan,
kelemahan, apa opportunity dan ancamannya.
- Setelah itu apa, jika kita melihat SWOT, apa yang bisa dikembangkan yang masih bisa dimaksimalkan di dalam diri kita
2. Integritas Moral
Integritas (Integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini.
Mempunyai moral yang terpuji, disiplin dan konsisten terus menerus di dalam pencapaian target dan impian.
Misalnya, tidak mau disogok atau melakukan tindakan Korupsi, dll.
3. Jadilah Pendengar yang baik
Mendengar dengan baik itu bisa dijadikan kebiasaan yang sangat baik.
Beberapa aturan dalam menyimak/mendengar :
- Ulangilah apa yang Anda dengar/mempertegas
- Hanya ajukan pertanyaan-pertanyaan, jika diminta
- Hargai pemikiran dan perasaan lawan bicara Anda
- Fokus pada kebutuhan lawan bicara Anda
- Bangunkan harga diri lawan bicara
- Awasi terhadap “pengganggu” dalam proses menyimak
- Pusatkan/konsentrasikan pada kegiatan mendengar tersebut.
Hal-hal inilah yang sering digunakan Sun Tzu dalam mem
berikan nasihat atau hal-hal yang membutuhkan jawaban dari Sun Tzu, termasuk kepada Kaisar, Sun Tzu lebih banyak menyimak, karena dia menghargai dan menghormati Kaisar, setelah diminta jaw
abannya oleh Kaisar, barulah si Sun Tzu memberikan nasihat.
4. Bersikaplah benar-benar dengan pertimbangan/perhitungan yang matang
Sun Tzu mengajarkan kepada kita, memperlakukan orang lain
dengan baik adalah landasan bagi kita untuk meraih sukses, Sun Tzu walaupun seorang panglima besar, namun dia bisa memperlakukan dan menghargai orang lain dengan baik.
Walaupun tegas dan disiplin, kita harus bisa bersikap benar-benar untuk suatu perhitungan yang matang.
5. Bersikaplah Berani
Berani, adalah sikap yang harus ada di dalam diri kita, di zamannya, Sun Tzu memang seorang ahli strategi perang, di kehidupan sekarang bersikap berani, sangat diperlukan, contohnya dalam memulai bisnis, menghadapi risiko2 yang mungkin akan muncul, termasuk berani untuk mencoba hal-hal yang baru.
6. Latihlah disiplin
Menurut Sun Tzu semua prestasi yang besar, harus dimulai dari sikap disiplin, disiplin harus diibartkan sahabat, bukan musuh, disiplin membuat kita terus melakukan hal yang benar dan menempatkan di jalan yang tepat menuju ke sasaran.
Baca juga Catatan saya Sun Tzu dan Disiplin
7. Bersikap Kreatif dan penuh semangat
Kreatif sangatlah penting di jaman yang kompetitif ini, kreativitas ak
an timbul dari keinginan dan semangat yang berkobar di dalam diri k
ita.
Kita sering mendengar kata-kata “Cia You”, maksudnya Cia adalah tambah, You adalah minyak, jadi kalo api ditambah minyak terus menerus, apinya akan berkobar penuh semangat, begitu juga dalam diri kita untuk meraih sukses diperlukan kreatifitas dan semangat yang
mengebu-ngebu.
8. Upayakan pencapaian standard yang lebih tinggi
Menurut Sun Tzu, Sukses bukanlah melakukan apa yang perlu dilakukan, tetapi sukses adalah “melampaui” apa yang perlu dilakukan, oleh karena itu buat standard yang lebih tinggi terus menerus, misalnya
sudah tercapai x, buat x yang lainnya lebih tinggi lagi.
9. Carilah nasihat yang mantap
Sun Tzu dalam meraih keberhasilan perangnya juga membutuhkan orang lain, teman/sahabat, guru untuk berdiskusi, b
egitu juga dengan kita untuk meraih sukses harus mencari nasihat yang mantap dari orang yang kita anggap lebih pengalaman atau mentor kita.
Semoga kita bisa belajar dari Sun Tzu tentang yang sudah dipaparkan oleh guru motivasi saya, Mr. Yang Kwang (Motivator Tiongkok).

Kamis, 15 April 2010

Sun Tzu seni Berperang(Art Of War)

Senjata paling ampuh dalam sebuah perang adalah Strategi, dan banyak jenderal ternyata mengandalkan strategi perangnya pada buku Seni Berperang karya Sun Tzu, yang ditulis kira-kira 2500 tahun yang lampau.

Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, Siberia hingga mendekati Eropa.
Napoleon di masa muda membaca dan mempelajari buku itu dari para rahib Jesuit yang menterjemahkannya dari bahasa China di tahun 1782.
Cara berpikir dan bertindak Mao Tse Tung juga sangat dipengaruhi strategi Sun Tzu, seperti terlihat dalam buku Merah Mao.
Hitler juga mempelajari strategi Sun Tzu, dan menggunakannya saat merebut Polandia dalam operasi ‘Blitzkrieg’ yang berlangsung2 minggu.
Di tahun 1991, dalam operasi Desert Storm dan Desert Shield di kawasan Teluk, setiap anggota Marinir Amerika memiliki dan mempelajari buku strategi perang Sun Tzu. Strategi itu terbukti tetap relevan walau telah melewati rentang waktu 25 abad…

Dan inilah saya persembahkan Kitab Asli seni berperang Sun Tzu! Terjemahan asli dari bahasa Tiongkok
SENI BERPERANG oleh : Sun Tzu

13 bab Strategi militer klasik
1. Kalkulasi
2. Perencanaan
3. Strategi
4. Kekuatan pertahanan
5. Formasi
6. Kekuatan dan kelemahan
7. Manuver
8. Sembilan varuiasi
9. Mobilitas
10. Tanah lapang
11. Sembilan situasi klasik
12. Menyerang dengan api
13. Intelijen

Isi Tiap Bab.

I. Kalkulasi

“Perang adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu keharusan;”
Lima hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1. Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2. Alam : cuaca, iklim, waktu.
3. Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4. Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5. Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.

Tujuh aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan seperti dibawah ini.
1. Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2. Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3. Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4. Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5. Pasukan mana yang lebih tangguh?
6. Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7. Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan.
Jika faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!

Tipu muslihat :
perang dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang dalam perang apapun.
1. Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2. Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3. Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang lebih jauh.
4. Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah yang terdekat.

Eksploitasi :
Gunakan negaramu, ekonomimu, tentaramu dan segala daya upayamu untuk mengalahkan dan melemahkan musuhmu!
1. Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan operselisihan diantara angkatan bersenjata.
2. Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3. Langkah mundur jika musuh kuat
4. Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5. Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6. Serang saat musuh tidak siap siaga.

Pertimbangan :
1. Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2. Perencanaan yang cermat.

II. Perencanaan

Waktu adalah uang :
- Perbekalan
- Pengeluaran harian

Hindari pertempuaran yang berlarut :
- Moral jadi turun
- Biaya yang boros
- Tidak aman dan rentan kalah

Bertempurlah agar cepat menang
Manfaatkalah sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal : bekal rampasan musuh
- Pancing amarah musuh
- Bangkitkan motivasi untuk membunuh
- Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh

Taktik jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
- Perang cepat negara aman
-Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi tentara jatuh.

III. Strategi

Perbandingan jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh sedikit lebih besar bertahan.
Musuh lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh jauh lebih besar, mundur.

Kepemimpinan:
1. Panglima bagaikan pilar negara
2. Cakap berperang menjadi negara kuat
3. Bukan pejuang yang baik negara menjadi lemah

Penguasa akan membahayakan angkatan bersenjata :
1. Memerintahkan maju / mundur saat waktu yang tidak tepat
2. Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri
3. Mengambil alih komando tanpa paham strategi militer.

Lima cara untuk menang :
1. Tahu saat perang dan tidak berperang
2. Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3. Rebut simpati dan dukungan rakyat
4. Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5. Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.

Mengenal lawan dan diri sendiri :
1. Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa ancaman bahaya
2. Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang hanya separonya.
3. Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.

IV. Kekuatan pertahanan

Alasan menyusun strategi :
1. Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2. Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita mengalahkannya.
3. Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4. Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5. Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6. Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7. Mereka yang calak dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk menyerang.

Menang tanpa air mata :
1. Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2. Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3. Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.

Pahlawan yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian mereka.

Mereka menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada posisi yang aman

Mengatur posisi :

1. Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam pasukan.
2. Ahli taktik cakap :
a. Ukur jarak
b. Memperkirakan ongkos
c. Memepelajari kekuatan
d. Memperhitungkan kesempatan
e. Merencakan kemenangan.

V. Formasi

Penyergapan tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1. Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2. Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3. Pasukan besar.

Hakikat kejutan :
1. Perang adalah konfrontasi lansung
2. Pasukan yang melakukan kejutan akan menang

Serangan tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya membuat suatu variasi perang.

Kesiagaan

Gerakan.

VI. Kekuatan dan kelemahan

Inisiatif :
1. Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2. Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3. Perwira melakukan gertakan mental
4. Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5. Gertakan ke musuh
6. Ganggu musuh

Mengacaukan musuh :
1. Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2. Serang satu arah

Ibarat air :
1. Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2. Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3. Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.


VII. Manuver

Dari keterbatasan ke keuntungan ;
1. Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2. Atur jalan pintas
3. Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4. Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.

Keuntungan dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:
1. Amankan perbekalan
2. Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3. Organisir pasukan
4. Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5. Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6. Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah

Angin, hutan, api, dan gunung :
1. Serang saat waktu yang tepat
2. Jadikan Manuver pasukan yang efektif
Angin – cepat bagai tiupan angin
Hutan – tenag sesunyi hutan
Api – ganas bagai amukan api
Gunung – tahankan diri bagai gunung
Kegelapan – sembunyi tak tembus
Kilat – serangan tiba-tiba

VIII. Sembilan variasi

1. Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2. Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3. Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4. Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat mungkin.
5. Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6. Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7. Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan serangan berikutnya.
8. Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan merebut kota.
9. jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang berlangsung maka abaikan saja.

Kelemahan umum seorang komandan :
1. Saat sembarangan mudah dibunuh
2. Saat takut mudah ditangkap
3. Saat marah mudah dihasut
4. Saat sensitif mudah merasa hina
5. Saat emosional mudah gelisah

Akhir cerita panglima :
1. Bertempur untuk mati biasanya mati
2. Takut mati biasanya tertangkap
3. Tidak sabar biasanya mudah marah dan terima ejekan
4. Merasa terhormat biasanya menerima segala hal yang merendahkan
5. Terlalu baik hati biasanya terus menghadapi masalah.


IX. Mobilitas

Penyebaran :
1. Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2. Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan menyerang dan bertahan.
3. Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului serangan.
4. Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5. Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6. Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7. Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang berumput.
8. Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi untuk bertempur didaerah rawa.
9. Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.

Strategi perang :
1. Jika pasukan musuh tampil tenang dan mantap berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya.
2. Jika pasukan musuh menantang, mereka sangat cemas gerak maju lawan.
3. Jika musuh pada posisi datar yang tidak menguntungkan berarti melakukan jebakan.

X. Tanah lapang/Medan

Tipe tanah lapang/medan pertempuran:
1. Mudah dilalui
2. Sulit dilalui
3. Netral : sama-sama sulit menyerang
4. Sempit
5. Berbahaya
6. Jangkaun jauh.

Bahaya yang dilakukan oleh pemimpin militer :
1. Sulit meloloskan diri.
2. Pembangkangan perintah dari bawahan
3. Guncangan
4. Kehancuran
5. Kekacauan
6. Gerakan mundur.

Panglima yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
- Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
- Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.

XI. Sembilan situasi klasik

1. Biasa-biasa – berada di wilayah sendiri.
2. Sederhana – wilayah musuh
3. Kritis – posisi yang sama-sama punya 2 pihak.
4. Terbuka – wilayah yang dapat dimiliki 2 pihak
5. Memegang komando – untuk merebut posisi strategis, komando semua daerah.
6. Serius – di dalam wilayah musuh
7. Berbahaya – wilayah yang tidak aman dan sukar
8. Sulit – wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9. Putus asa – terpojok

Keprajuritan yang cakap :
1. Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2. Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3. Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.

Ular dari gunung Chang :
1. Diserang kepala ekor melawan
2. Diserang ekor kepala melawan
3. Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.

XII. Menyerang dengan api

Lima serangan ganas :
1. Bakar pasukan musuh
2. Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3. Sarana transportasi diganggu
4. Gudang senjata dihancurkan
5. Jalur perbekalan di rusak.

Serang saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.

Bergerak dari kesempatan yang menguntungkan :
1. Menyerang jika yakin menang.
2. Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3. Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4. Berperang jika punya tujuan yang pasti

XIII. Intelijen

Jenis mata-mata :
1. Penduduk setempat lawan
2. Perwira militer dalam dewan istana
3. Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4. Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5. Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat

Upah yang besar bagi mata-mata

Rahasia

Info dari mata-mata dianalisa

Bidang intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari musuh.

Selesai

Coba anda baca pelajari dan telaah maka anda akan mendapat hikmahnya dalam pertempuran, olahraga, pertandingan, masalah pekerjaan, bisnis, politik maupun masalah keluarga.
Sun tzu adalah cendekiawan yang juga panglima militer yang sangat luar biasa. semakin dibaca anda akan kagum bagaimana manusia dr 2500 tahun yang lalu nasihat militernya tidak lekang dimakan jaman.

Kitab suntzu adalah salah satu buku dinas komando utama sebagian besar Angkatan bersenjata saat ini.
bayangkan buku kuno yang masih dipakai sampai sekarang dalam praktek.